Wednesday, 26 November 2008
MENJADI BUGAR DAN SEHAT SEPERTI OPUNGKU/OMAKU
Dia masih terlihat sehat dan tulang-tulangnya masih kuat. Wajahnya awet muda, tidak terlihat setua umurnya. Selalu ceria, bersemangat dan ceria, walaupun umurnya sudah hampir mencapai 80 tahun. Demikianlah fantastisnya opungboruku (omaku). Meskipun sudah seharusnya ia beristirahat dan menikmati hari tuanya di rumah, ia malah memilih untuk tetap aktif berdagang di pajak Horas, di P-Siantar,Sumatera Utara.
Tentu kondisi di atas adalah adalah sesuatu yang mencengangkan, sehingga patut untuk dipelajari, bagaimana opung bisa menjaga tubuhnya tetap bugar hingga uzzur. Seorang suster pernah terkejut ketika memeriksa kesehatan opung menjelang operasi katarak. Semuanya normal, gula darahnya normal, kolesterol normal, tidak ada darah tinggi, kondisi jantung juga sehat. Intinya semuanya oke.
Nenek sehat, kayak masih berumuran 60 tahunan”. katanya kepada opungku terheran-heran. Dan karena rasa penasarannya iapun kembali bertanya pada ibuku yang kebetulan menemani opung check up,” Kok, mertua ibu bisa bugar kayak gitu, rahasianya apa, ya, bu?”.
Tentunya tidak hanya si perawat yang ingin tahu rahasianya. Banyak orang yang ingin tahu trik-trik untuk tetap bugar meskipun usia semakin tua. Oleh sebab itu melalui artikel ini saya coba membeberkan rahasia tersebut, yang didasarkan cerita orang tua dan pengamatanku terhadap kebiasaan opung selama bertahun-tahun.
Menurut pendapatku ada beberapa hal yang membuatnya tetap sehat dan bugar.
Pertama, makanlah teratur. Konon kata ayahku, ibunya itu, si opung, selalu makan secara teratur. Setiap jam tujuh pagi ia sudah bergegas menyiapkan susu dan makanan lengkap terdiri dari lauk, sayur dan nasi untuknya dan keluarganya. Sehingga tidak ada orang yang keluar dari rumah tanpa sarapan.
Menjelang jam 12 siang ia sudah menyiapkan makan siang. Meskipun bekerja aktif ia tidak pernah makan berlebih di siang hari. Ia makan secukupnya dan dengan menu lengkap, ada sayur, lauk dan nasi.
Dan pada pada jam 7 sore adalah waktunya makan malam. Dan semua penghuni rumah harus makan pas jam 7 sore bersama. Seperti hanya pas makan siang opung juga makannya secukupnya dengan menu yang lengkap. Ini barangkali alasannya kenapa opung tidak terkena gula atau kolesterol setelah tua, karena ia biasa makan secara seimbang.
Kedua, aktiflah bekerja. Jangan heran meskipun sudah kepala delapan ia masih suka belanja ke tanah abang dan mangga dua sewaktu berkunjung ke Jakarta. Ia dengan penuh semangat menenteng barang-barang belanjannya. Selagi ia masih kuat ia tidak mau dibantu orang lain.
Barang-barang belanjaannya itu nanti akan mengisi kiosnya kainnya. Walau sudah disarankan oleh anak-anaknya beristirahat ia berkeras untuk terus berdagang. “Karena baginya berjualan tidak hanya untuk mencari uang juga hiburan”.
Bayangkan saja, selama bertahun-tahun ia membiasakan tubuhnya bergerak aktif meskipun tidak pernah khusus berolah raga setiap pagi. Selama 12 jam di kiosnya ia menggunakan seluruh badannya apakah itu memidahkan barang, mengambil barang, atau berjalan lalu lalang. Wajar saja tubuhnya tetap fit.
Ketiga, bergaul dengan banyak orang. Karena berdagang opung berjumpa dengan banyak orang. Sudah kebiasaan sejak lama, para pelanggannya menghabiskan waktu ngobrol dengan opung sampai lebih dari setengah jam-an. Tidak hanya opung merekapun menikmati berbicara dengan opung.
Sesungguhnya hal yang dibahas tak penting. Seperti ibu-ibu pada umumnya (pelanggan opung sebagaian besar ibu-ibu) semuanya berkisar tentang gosip. Tapi yang namanya gosip tidak pernah membuat stress tapi membuat tertawa geli dan senyum penasaran. Sehingga dengan bertemu pelanggan dan ngobrol ngadul-ngidul sudah dapat dipastikan si opung selalu ceria setiap hari.
Tidak hanya itu saja, ketika mendapatkan sesuatu yang mengganggu pikiran, opung secara terbuka curhat dengan pelanggannya. Maka yang mendengarpun merasa simpati dan iba, sambil mengeluas tangan opung untuk memberikan kekuatan. Maka opung bisa merasakan kelegaan. Dan wajahnya kembali merona.
Keempat, lupakan hal-hal yang memusingkan seketika. Opung tidak pernah membuat masalah yang ia alami mengisi pikirannya berlarut-larut. Ia sering bermasalah dengan adik laki-laki Bapak. Kehadirannya sering membuat opung puyeng. Ia suka melimpahkan utangnya pada opung. Tapi begitu anaknya itu berlalu, tunggu beberapa saat, sekejap itu juga ia lupa dengan masalah itu . Dan jika ada pelanggan yang mengajaknya bergosip ia bisa tertawa terkekeh-kekeh. Dan ini juga terjadi untuk semua masalah yang ia hadapi.
Kelima, memiliki target yang ingin dikejar. Meskipun sudah tua opung masih punya target-target yang ingin dicapainya. Apakah itu ingin memberikan hadiah spesial buat cucunya, membantu anak-anaknya yang kesusahan dan jalan-jalan ke Yerusalem. Sehingga ia tidak pernah berhenti berpikir bagaimana ia bisa mengumpulkan uang untuk anak maupun cucunya. Konon kebiasaan ini sudah sejak dulu kala. Sehingga wajar saja semangatnya tidak pernah redup karena ada tujaun yang ingin dikejar.
Demikianlah kebiasaan opungku. Belajar daripadanya bisa jadi membuat kita tetap bugar dan sehat seperti dirinya. Bebas dari penyakit diabetes, jantung, darah tinggi atau penyakit lainnya sering menjangkiti manusia seiring bertambahnya umur. Melalui kehidupannya si opung seolah hendak mengajarkan untuk “selalu menjaga keseimbangan hidup melalu makanan, aktivitas dan pikiran”. Hidup ini indah mari kita nikmati.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment