Sunday 27 July 2008

PRINSIP YANG DIANUT PARA PENGENDARA KENDARAAN BERMOTOR DI INDONESIA


Saya sering pusing ketika harus membawa mobil di Jakarta. Bagaimana tidak, ulah para pengguna jalan seringkali mengakibatkan mengendara mobil menjadi pekerjaan yang paling mendebarkan. Mata saya harus awas karena bisa saja motor menyalib tiba-tiba dari sebelah kiri, atau metro mini yang memotong dan kemudian memaksa untuk diberi ruang untuk masuk. Intinya membawa mobil di Jakarta bikin pusing dan stress.

Namun kesembrautan jalan raya tidak hanya terjadi di Jakarta namun juga di kota-kota lain di Indonesia. Ketidaktertiban para pengguna jalan mengakibatkan angka kecelakaan di Indonesia relatif tinggi. Konon setiap 30 menit satu orang meninggal karena kecelakaan lalu lintas di Indonesia dan setiap satu jam ada yang terluka parah karena kecelakaan (BBC Indonesia, 2008).

Dan perilaku yang terpuji para pengguna jalan turut dipengaruhi prinsip-prinsip yang dianut oleh para pengguna kendaraan. Berdasar apa yang saya amati terhadap para pengguna kendaraan bermotor di Jakarta maupun di kota lain di Indonesia, ada beberapa prinsip utama yang dianut oleh para penguna kendaraan di Indonesia, yakni:

Jangan ada ruang kosong, bos!. Prinsip pertama yang sering dianut pada pengendara kendaraan di Indonesia jangan ada ruang kosong. Rasanya kurang indah jika di jalan raya ada celah di antara mobil yang tidak dimanfaatkan. Kalau ada, ya, sebet aja bleh.

Kalau macet setiap bagian yang tidak terisi kendaraan motor harus diserobot biar full. Termasuk juga trotoar, jalur kanan, taman kota, areal pom bensin atau areal kosong non-jalan yang bisa dilalui biar dapat terus bergerak.

Jadi tidak usah heran jika metromini sering nyelonong memaksa masuk jalur orang lain sambil mengedip-ngedipkan lampu panjangnya, memaksa kendaraan di jalur yang benar untuk minggir. Atau motor yang berseliwiran masuk ke jalan pejalan kaki yang membuat pejalan kaki ekstra hati-hati. Mungkin menurut aturan lalu lintas itu salah tapi bagi para pengguna jalan ini adalah “hukun alam”.

Jalan hanya milik saya dan..................saya. Di Indonesia, barang atau fasilitas publik sering diartikan bahwa barang ini adalah milik gw dan saya boleh pakai, dong. Namun tentunya bukan berarti boleh dipakai seenaknya, seperti para pengguna telepon umum yang sering kali menggunakan seenak hati. Sampai teleponnya rusak dan akhirnya“kacian deh lo!”, kata seorang teman yang gemas dengan orang-orang yang suka membanting gangga telepon. Karena tidak ada lagi yang berhak menggunakan telepon umum lagi karena teleponnya sudah rusak.

Begitu juga pada pengguna jalan. Sang pengguna jalan sering merasa bahwa hanya dialah sedang menggunakan jalan. Jadi karena jalan ini miliknya maka ia berhak, dong, melakukan apa saja di jalan, termasuk ugal-ugalan di jalan, tidak pake helm dan termasuk naik kendaraan tanpa lampu di malam hari. “Kalau orang merasa tengganggu oleh karena perilakuku, yah, itu bukan urusanku”, kata seorang teman yang selalu membawa motornya tanpa dilengkapi lampu, spion dan asap knalpotnya ngepul kayak asap penjual sate madura.

Saya pembalap bukan orang depresi. Banyak pengguna kendaraan yang bangga kalau dibilang bawa mobil kayak pembalap. “ Wah, saya biasa tuh bawa mobil dari Bogor ke Jakarta cuma 15 menit” kata seorang teman. “Saya tidak nyaman kalau bawa mobil di tol kecepatannya hanya 100 km/jam maunya sih 150-an gitu”, kata seorang supir taksi.

Anehnya meskipun banyak orang Indonesia bangga disebut pembalap tapi tidak banyak orang Indonesia yang menjadi pembalap beneran seperti Ananda Mikola.

Atau jangan-jangan orang Indonesia sebenarnya bukan terobsesi jadi pembalap karena untuk apa uji nyali dengan melewati kendaraan orang lain yang tidak berniat berlomba. Kenapa tidak disirkuit, berlomba dengan orang lain yang juga nafsu berkejar-kejaran dengan kendaraan bermotor.

Barangkali banyak orang Indonesia yang sesungguhnya sudah terkena depresi berat. Alias punya keinginan cepat-cepat mengakhiri hidup, karena syukur-syukur kalau tabrakan, niat untuk koit tercapai, sudah itu dapat santunan pula dari jasaraharja.

Time is money.
Kalau kita melihat orang membawa mobil di jalan tol pastilah kita beranggapan bawah orang Indonesia sangat menghargai waktu dan tentunya orang yang sangat produktif. Mobil dilajukan sangat kencang dan terlihat seperti orang yang tidak sabaran.

Tapi ups, itu belum tentu benar. Kalau orang Indonesia menghargai waktu dan pekejar keras, sudah dari dulu negara ini lepas dari krisis karena masyarakatnya gila kerja.

Namun banyak orang membawa mobil tergesa-gesa bukanlah karena ingin mengejar sesuatu yang produktif. Melainkan ingin segera menyediakan waktu untuk tidur atau membuang-buang waktu untuk hal yang tak perlu. Buktinya saya banyak mengenal orang yang membawa mobil kayak orang kesetanan tapi urusan kerja tidak secepat atau seefektif ia membawa mobil.

Karena seorang yang berpikir ekononis produktif sesungguhnya menyadari bahwa tidak hanya waktu yang layak disebut sebagai capital namun juga, dan yang paling berharga, adalah nyawa.

Saya pintar kamu bodoh. Kebiasaan aneh orang Indonesia adalah suka ngumpati orang yang melakukan kesalahan ketika membawa kendaraan. “ Bodoh kami!”. “Tolol kamu”.

Apakah ini berarti kebanyakan orang Indonesia mahir membawa mobil?

Tidak juga, buktinya masih banyak kecelakaan yang terjadi di Indonesia. Dan lebih anehnya sering kali seorang pengendara kesal kalau ada pengedara yang lain berhenti di sembaran tempat, belok tidak menggunakan lampu sign. Tapi kalau jujur sama jujur apakah benar orang itu juga tidak pernah melakukan hal yang sama.

Seperti halnya seorang supir angkotan jurusan Cibinong-Kampung Rambutan yang selalu membunyi klekson tanpa henti dan buat telinga pekak setiap ada angkot lainnya berhenti sembarangan tempat. Ia kadang sambil teriak marah-marah kepada pengemudi angkot di depannya yang berhenti sembarangan. Namun anehnya, begitu angkot di depannya tersebut pergi, eh, malah ia yang kemudian berhenti sembarangan di tempat yang sama.

Tapi itu tadi, karena setiap pengguna kendaraan merasa paling pintar maka iapun berhak mengumpati orang lain dan juga berhak juga melanggar aturan.

Di atas merupakan prinsip para pengguna jalan yang sering kali tidak irasional. Dan dampaknya jelas, yakni mengakibatkan kesemrautan lalu lintas , kemacetan dan kecelakaan.

Selagi orang Indonesia tidak belajar menganggap membawa kendaraan bertujuan memudahkan dirinya untuk mencapai suatu tempat dengan nyaman dan selamat. Dan bukan ajang melakukan gambling dengan nyawa atau pamer kehebatan di tempat yang tidak tepat. Maka jalan raya di Indonesia akan tetap sangar bagi setiap pengendara kendaraan bermotor dan layak dijadikan tempat untuk uji nyali.

Thursday 24 July 2008

KUIS BERHADIAH

Sebutkan 5 alasan mengapa Anda bisa saja melakukan korupsi, meskipun pada awalnya tidak berniat korupsi?

Kirimkan jawaban Anda melalui email hendra_has@deptan.go.id atau kotak pesan, beserta nama, alamat dan no Hp Anda. Bagi Anda yang memberikan jawaban terbaik akan memperoleh hadiah yang menarik. Dan bakal lebih mengejutkan dari hadiah kuis sebelumnya di blog ini.

Thursday 17 July 2008

APA YANG TELAH DILAKUKAN PARA BREEDER SAWIT BAGI PARA PENGGUNA BENIH SAWIT


Benih kelapa sawit bermutu yang tersedia dan telah digunakan para konsumen dihasilkan melalui proses yang tidak mudah. Untuk dapat menghasilkan benih berkualitas unggul membutuhkan proses selama bertahun-tahun.

Benih kelapa sawit unggul yang digunakan saat ini merupakan benih hibrida (Tenera)yang dihasilkan melalui persilangan antara Dura dengan Psifera. Dura merupakan jenis sawit yang buahnya memiliki cangkang tebal sehingga dianggap memperpendek umur mesin pengolah namun biasanya tandan buahnya besar-besar dan kandungan minyak pertandannya berkisar 18%.

Pisifera buahnya tidak memiliki cangkang namun bunga betinanya steril sehingga sangat jarang menghasilkan buah. Tenera adalah persilangan antara induk Dura dan Pisifera. Jenis ini dianggap bibit unggul sebab melengkapi kekurangan masing-masing induk dengan sifat cangkang buah tipis namun bunga betinanya tetap fertil. Beberapa tenera unggul persentase daging per buahnya dapat mencapai 90% dan kandungan minyak pertandannya dapat mencapai 28%.

Untuk menghasilkan jenis Tenera yang berkualitas inilah diperlukan jasa para breeder. Mereka menyilangkan berbagai jenis Dura dengan Psifera untuk menghasilkan tenera yang unggul. Semakin beragam jumlah dan jenis Dura dan Psifera yang tersedia maka semakin besar kemungkinan dihasilkan tenera dengan karakteristik yang diminati (produktivitas tanaman tinggi, hasil CPO tinggi dan tahan terhadap hama penyakit)

Mendukung upaya para breeder tersebut, lembaga pemulia (lembaga penelitian dan sumber benih) di Indonesia mendatangkan berbagai jenis tanaman kelapa sawit dari sejumlah negara untuk nantinya disilangkan. Sejak 1884 hingga 2008 telah dilakukan beberapa kali introduksi dari berbagai negara seperti Kamerun, Zaire, Nigeria, Costarica, dsb (tabel di bawah).

Tabel. Sejarah Introduksi Tanaman Sawit ke Wilayah Indonesia
Sumber: PPKS Medan (2008)

Namun setelah tanaman untuk persilangan tersedia apakah serta merta akan dihasilkan tenera yang unggul? Tentu tidak. Waktu yang diperlukan untuk menghasilkan varietas tenera cukup lama, bertahun-tahun. Bahkan untuk mendapatkan varietas yang unggul memerlukan waktu puluhan tahun. Karena tidak ada yang dapat meramalkan,termasuk para breeder, ekspresi genetis yang bakal dihasilkan dari tanaman hasil persilangan.

Seperti halnya pengalaman PT. Bakti Tani Nusantara yang berlokasi di Pulau Kundur dan Pulau Buru, Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau yang baru saja ditetapkan sebagai sumber benih kelapa sawit. Introduksi tanaman induk dari Malaysia telah dilakukan sejah tahun 1996, namun varietas unggul yang dihasilkan baru dapat digunakan pada tahun 2008 ini. Artinya para breeder di sumber benih tersebut memerlukan waktu 12 tahun untuk menghasilkan varietas sawit yang layak diedarkan kepada masyarakat sejak introduksi.

Tidak hanya itu, tanaman hasil persilangan perlu diuji lebih lanjut. Apakah tanaman itu kemudian tetap akan memiliki kualitas unggul jika ditanam di luar kebun percobaan.

Intinya untuk menghasilkan benih dengan kualitas seperti yang dinikmati oleh para konsumen benih saat ini diperlukan usaha bertahun-tahun bahkan berpuluh tahun. Hasil saat ini dapat dicapai tidak lepas dari jasa para breeder untuk menghasilkan bahan tanam yang unggul.

Mereka bekerja di tanpa lelah di laboratorium maupun di kebun percobaan, pada lembaga penelitian (Pusat Penelitian Kelapa Sawit) dan ke-7 sumber benih (PT. Socfindo, PT. London Sumatra Ind. Tbk, PT. Dami Mas Sejahtera, PT. Tunggal Yunus Estate, PT. Bina Sawit Makmur, PT. Bhakti Tani Nusantara dan PT. Tania Selatan).

Oleh sebab itu wajar jika harga benih bermutu dijual relatif mahal apalagi jika dibandingkan dengan benih asalan. Harga benih bermutu berkisar antara Rp. 4.000, - s/d Rp. 10.000,-. Berbeda dengan benih asalan yang dijual seharga Rp. 2.000,- bahkan lebih rendah. Karena di dalam harga benih unggul sudah tercakup insentif yang akan dibayarkan kepada para breeder.

Maka dengan membeli benih unggul dalam negeri kita telah turut menghargai jerih payah para breeder kita. Karena apa yang mereka kerjakan tak lain untuk memberikan manfaat yang besar bagi "Anda" para pengguna benih. Dan konsumen juga tidak mudah tergugah dengan penawaran benih oplosan yang ditawarkan dengan harga murah. Karena harga yang ditawarkan oleh sumber benih adalah harga yang wajar untuk sebuah kerja keras dan usaha untuk menghasilkan benih kelapa sawit yang unggul bermutu.

Sunday 13 July 2008

KOI BLITAR VS KOI SUKABUMI


Tentu Anda ingin membeli ikan koi dengan kualitas baik. Ketika Anda membeli ke pedagang mereka sering mengatakan, ”Ikan ini bagus, pak , ini koi Blitar , bukan Sukabumi”.

Tentu ini bukan maksudnya bahwa ada koi jenis Blitar atau Sukabumi. Karena koi yang diperlihara di dua tempat tersebut sama-sama berasal dari Jepang. Tentu pertanyaannya apakah koi asal blitar lebih baik? Dan bagaimana cara membedakannya.

Seorang hobis koi yang memelihara kedua jenis ikan tersebut mengatakan bahwa koi asal Blitar lebih baik terkait dengan cara persilangan dan sortasi anakan. Konon di Blitar para petani berusaha menjaga kemurnian koi dengan tidak mengawinkan dengan ikan mas. Namun di Sukabumi ikan koi kadang diperlihara dan dikawinkan dengan ikan mas.

Berdasarkan hasil kunjungannya ke Blitar ia melihat bagaimana bibit Koi disana mengalami proses sortasi selama 5-6 kali (sejak ikan berusia 1-2 bulan) untuk memperoleh Koi yg bermutu bagus.

Ekstrimnya hasil sortasi yg jelek biasanya dilempar ke kolam lele (untuk pakan lele). Karena para petani Koi di Blitar beranggapan tidak bermanfaat membesarkan bibit Koi yg kurang baik mutunya. Nilai pakan yg dikeluarkan tidak sebanding dgn nilai jual akhirnya.

Perbedaannya dapat dilihat dari warna. Saya pernah mengunjungi seorang penjual ikan koi asal Blitar yang memiliki tambak koi di Blitar. Ia mendapatkan kirimkan setiap minggu untuk kemudian ia sortir. Ikan yang baik ia pelihara dan diikutkan kontes, setelah itu ia jual dengan harga yang lumayan mahal. Sedangkan ikan kualitasnya kurang baik ia jual langsung dengan harga murah.

Dan memang betul ikan Blitar miliknya memiliki warna yang lebih bagus dari pada koi sukabumi yang saya miliki. Warna merah atau kuningnya terlihat lebih terang sedangkan putihnya seputih salju.

Konon koi jenis Kohaku asal Blitar yang berukuran ± 10 cm dengan kualitas super harganya bisa mencapai Rp. 100.000,- sampai dengan Rp. 1.000.000,-. Berbeda dengan ikan koi asal Sukabumi untuk ukuran 10 sentimeter dapat dibeli seharganya Rp 10.000 hingga Rp 15.000 per ekor.

Namun penjual koi tersebut mengingatkan saya, karena di kalangan penjual sering menyebutkan ikan koinya adalah koi Blitar meskipun bukan.

Dan sesungguhnya tidak semua koi asal Sukabumi atau bukan Blitar tidak baik. Ada beberapa petani di daerah Bogor atau Cianjur yang telah menghasilkan koi kualitas ekspor.

Saya pernah mengunjugi penangkaran koi di daerah UPTD Instalasi Ciherang, Cianjur, milik Departemen Kelautan dan Perikanan. Ternyata ikan koi yang dihasilkan di tempat itu memiliki kualitas yang cukup baik. Ikan dari hasil sortasi berdasarkan corak dikirim sampai ke Eropa.

Uniknya ikan-ikan yang tidak lolos seleksi di penangkaran tersebut tidak langsung di jual di pasar tradisional. Melainkan diekspor ke Arab, yang menyukai ikan koi tidak lolos sortiran tersebut. Karena ikan tersebut masih dianggap bagus oleh pengemar koi di arab.

Tentu kemudian Anda jadi bingung. Lalu kemudian bagaimana cara membedakan antara koi Blitar dengan koi Sukabumi.

Jika saya boleh menyarankan, ketika membeli ikan pada penjual tidak perlu terlalu percaya dengan klaim Blitar atau Sukabumi. Tapi lebih baik Anda melihat ikan koi tersebut bagus atau tidak dari warna, bentuk badan dan sehat atau tidaknya.

Kalau ingin membeli ikan asal Blitar, carilah pedagang yang khusus menjual koi Blitar. Salah satunya seperti penjual koi yang saya kenal tersebut, berdomisili di Cimanggis. Atau mencari informasi melalui internet. Karena sejumlah penangkar koi asal Blitar mencoba memasarkan koi-nya melalui jaringan internet atau dengan membuat blog seperti www.pondok-koi-blitar.blogspot.com.

Saya lebih menyarankan membeli koi berdasarkan corak saja dan kebutuhan warna. Asal warnanya cukup menarik, tubuhnya proporsional dan sehat tentunya tidak ada salahnya untuk dibeli.

Malah saya sering berburu ke pasar-pasar tradisional seperti pasar Parung atau Anyer di Bogor untuk membeli ikan koi. Para pedagang cenderung tidak memperhatikan corak, melainkan berdasarkan ukuran badan. Dan saya pernah membeli ikan tanco ukuran 30 cm, warna putihnya bersih layaknya koi impor. Dan saya beli cuma seharga Rp. 25.000.

Oleh sebab itu menurut saya untuk membeli koi lebih baik Anda berpatokan pada kualitas warna dan bentuk tubuh. Jika warnanya menyolok dan bentuk badannya proporsional maka ikan tersebut layak Anda beli. Syukur-syukur harganya murah.

Aturan ini perlu diterapkan bagi Anda para pemula. Dan saya yakin dengan semakin lama Anda memelihara koi dan berkenalan dengan para hobis lainnya, Anda akan lebih mampu membedakan mana ikan yang berkualitas dan layak di beli dengan harga mahal. Dan mana yang tidak.

Friday 4 July 2008

BAGAIMANA AGAR ANDA TERLIHAT SEPERTI SEORANG FILSUF


Tulisan ini saya tuliskan untuk Anda yang ingin segera terlihat layaknya seorang filsuf. Artinya sekilas Anda memiliki penampilan layaknya seorang filsuf.

Mungkin Anda kemudian bertanya, apa pentingnya tulisan ini?

Tentunya ada beberapa alasan. Pertama, banyak orang yang ingin terlihat seperti seorang filsuf. Agar orang lain dapat segera menyadari bahwa saat ini orang yang bijaksana dan cerdas sudah ada di depan matanya.

Saya harus mengakui bahwa untuk menjadi filsuf sempurna dengan kebijaksanaannya bukanlah sesuatu yang mudah. Anda harus menghabiskan banyak waktu membaca buku, berpikir, mempertanyakan hal-hal yang tidak lazim ditanyakan orang kebanyakan. Wah, membosankan sekali tentunya. Namun hanya dengan cara demikian Anda akhirnya mampu membangun pemikiran yang mendasar dan filosofis.

Namun kenyataannya banyak orang yang ingin terlihat cerdas walaupun sesungguhnya tidak cerdas dengan cara instan. Saya sering menyaksikan orang-orang suka berkompensasi ria dengan berbicara dengan bahasa yang njelimet atau mengatur wajah agar terlihat seolah selalu dalam kondisi berpikir.

Tujuan jelas, agar orang lainnya secara sadar atau tidak sadar mengakui, “Wah, ada orang pintar, nih!”. Buktinya ane kagak tidak ngerti di bilang apa, kali karena pengetahuannya tinggi”. Apalagi jika ada yang menyebutkan, “ Wajarlah dia jadi pejabat negara, yah!”. Nah, setelah itu ia pun dihormati.

Anehnya orang-orang semacam itu sering muncul di televisi dan menjadi menyampaikan opininya. Meksipub hal yang ia sampaikan sesungguhnya tidak punya makna apa-apa.

Alasan kedua, untuk memberikan hadiah hiburan buat orang-orang yang sudah kepalang belajar filsafat namun tidak pernah mampu memahami filsafat. Agar usahanya tidak sia-sia jadi tidak apa-apa menjadi filsuf dengan cara instan. Pokoknya, gimana biar terlihat filsuf-stylist.

Tulisan ini saya susun berdasarkan informasi yang saya peroleh dari biografi para filsuf besar serta dari pengamatan saya para ahli filsafat di Indonesia yang saya kenal. Dan saya harus akui umumnya mereka memang menunjukkan kebiasaan yang aneh.

Saya pernah mendengar cerita unik tentang seorang ahli filsafat yang juga pengajar di UI yang tiba-tiba meninggalkan istrinya di bioskop hanya gara-gara sebuah inspirasi. Kisah ini berawal dari inisiatif sang istri mengajak suaminya untuk bersanti sejenak nonton film romantis di sebuah bioskop ternama di Jakarta .

Saat menonton, awalnya si filsuf tampak menikmati film dan ia sering memberikan komentar pada istrinya setiap ada adegan yang menarik. Tapi lama- kelamaan ada yang aneh, suara si filsuf tidak lagi terdengar. Pada awalnya si istri berpikir barangkali si suami mulai tidak menikmati dan tertidur tapi begitu ia melirik ke sebelahnya ternyata si suami tidak lagi ada di bangkunya.

Mungkin ke kamar mandi, demikian pikir sang istri. Namun setelah ditunggu-tunggu ternyata si suami tidak muncul juga. Tiba-tiba hpnya berbunyi ternyata ada sms dan ternyata dari suaminya. Betapa terkejutnya si istri ketika menyadari bahwa suaminya itu ternyata telah berada di rumah dan sedang berada di depan komputer.

Ia memutuskan pulang karena ia tiba-tiba mendapatkan inspirasi setelah melihat salah satu adegan percintaan pada film yang mereka tonton hari ini. Takutnya inspirasinya hilang.

Oleh sebab itu hukum pertama agar Anda terlihat layaknya seorang filsuf, dan menurut saya wajib hukum, adalah bertingkah laku aneh. Seolah sudah menjadi hukum a priori bahwa setiap filsuf harus aneh, kalau tidak aneh bukan filsuf namanya.

Untuk menjadi aneh maka Anda harus belaku tidak lazim. Jika orang kebanyakan mandi 2 kali sehari, maka Anda baiknya mandi 1 kali per 2 minggu atau bisa juga 5 kali dalam sehari. Atau jika orang lain biasa makan sayur dengan cara biasa, maka biasakanlah untuk makan tomat dengan terlebih dahulu memisahkan bijinya.

Apalagi jika Anda sekali dua kali pergi jalan-jalan ke taman kota hanya dengan menggunakan celana dalam, seperti yang pernah dilakukan Adam Smith, maka sempurnalah keanehan Anda.

Namun tidak cukup hanya itu. Kita harus berhati-hati dengan aturan pertama karena bukan cuma filsuf yang tingkahnya aneh tapi juga orang gila. Jadi jangan sampai Anda malah dilabeli orang gila karena tindakan aneh tersebut .

Maka aturan kedua Anda harus selalu mengatur wajah Anda seolah sedang mikir. Dahi harus sering berkerut, mohon jangan sering tersenyum. Biasakan memasang wajah serius dan dingin. Intinya Anda harus terlihat seperti tidak pernah berhenti berpikir. Karena demikianlah kebiasaan para filsuf besar yang biasa memilikirkan hal-hal yang sulit dipecahkan bahkan hal-hal yang hampir mustahil dipahami.

Jika Anda menanggapi pertanyaan orang lain yang agak berat atau ilmiah usahakan wajah Anda terlihat lebih serius. Namun untuk pertanyaan yang rada simple, tunjukkan wajah cuek. Seolah pertanyaan itu tidak layak dipikirkan oleh otak Anda yang sudah demikian terasah oleh pemikian filsafat.

Aturan ketiga, ketika Anda diminta pendapat atau menjawab pertanyaan. Jangan terlihat gugup meskipun sebenarnya Anda tidak tahu. Karena dari awalnya memang Anda adalah filsuf palsu. Senjata ampuh untuk mencegah Anda terlihat bodoh, dan sebaliknya tampak lebih elegan, adalah dengan menggunakan bahasa-bahasa tinggi yang aneh.

Untuk aturan ini Anda dituntut sedikit mau belajar, setidaknya untuk menghapal beberapa istilah filsafat yang agak tinggi dan tidak lazim dipakai seperti eksistensi, a prori, keberadaan kesadaran, duree, ubefman, dsb.

Jadi meskipun di pikiran Anda, apa yang ingin diucapkan pada dasarnya sederhana seperti, “Saya mau makan”. Maka cukup mengubahnya menjadi “Saya sebagai pengada menciptakan kehendak untuk bereksistensi di tengah realitas dan pengada yang lain dan akan memasukkan being as a tool menyatu dalam misteri kehidupanku”.

Orang awam pasti akan geleng-geleng kepala karena bingung, tapi mereka tidak dapat mengatakan bahwa Anda bodoh. Malah mungkin akan menyalah dirinya mengapa tidak mengetahui arti dari setiap kata yang Anda ucapkan.

Aturan keempat, berpakaianlah secara sederhana. Alasannya simpel, bahwa sebagian besar filsuf menghabiskan waktunya untuk berpikir. Sehingga ia tidak sempat untuk merawat badan. Apalagi membaca buku mode untuk menyesuaikan pakaian yang dikenakannya dengan modern yang lagi in.

Namun bukan berarti Anda harus kumal atau bau badan, karena dikhawatirkan orang lain malah akan menjauh Anda. Karena bau badan yang menyengat cenderung membuat orang lain tidak nyaman.

Gunakanlah jas model jadul atau menggunakan topi kebun agar terlihat seperti Jeremi Bertham. Setidaknya agar Anda seolah orang memegang prinsip yang berbeda tercermin dari gaya berbusana Anda.

Aturan kelima, meskipun tidak terlalu penting namun dapat meningkatkan kesan kefilsafatan Anda. Yakni, biasakan membawa buku kemanapun Anda pergi. Khususnya jika Anda sedang melancong ke tempat banyak orang.

Jika orang lain sedang bersantai di taman, maka Anda lebih baik telihat membaca buku. Walaupun Anda tidak benar-benar membaca dan tidak mengerti Apa yang Anda baca, tapi usahakan Anda terlihat soleh sedang mengulas sesuatu. Tingkah laku Anda akan terlihat kontras dari orang kebanyakan sehingga bakal menjadi objek perhatian orang lain. Tapi ingat, jaga mata anda jangan sampai mengantuk.

Aturan terakhir dan cukup penting. Apapun cara-cara yang saya sebutkan disini, semuanya tidak akan berlaku jika Anda tunjukkan di depan seorang filsuf sejati. Karena ia akan menyadari bahwa sesungguhnya Anda tidak tahu apa-apa. Jangan berdebat dengan mereka karena Anda akan kelihat tolol. Ketika mereka mulai bicara saya bisa pastikan Anda bakal tidak mengerti.

Keenam aturan ini adalah cara mudah agar Anda terlihat seperti seorang filsuf tanpa harus berlelah-lelahan berpikir dan membaca banyak buku. Karena ada pepatah kalau bisa jadi filsuf dengan cara mudah kenapa harus milih cara yang sulit.

Thursday 3 July 2008

TIPS UNTUK BELAJAR MENULIS


Bagi kebanyakan orang menulis adalah hal yang paling membosankan. Dosen saya pernah mengatakan bahwa ia salut dengan orang-orang yang bisa membuat ulasan ringan bertajuk Politik sebanyak 2 lembar A4 dalam waktu 1 jam. Ia mengaku kesulitan membuat tulisan bertema demikian dalam waktu singkat, walaupun hanya artikel 1 lebar.

Teman saya, sebut saja Rudi, bahkan sampai harus membayar orang lain untuk mengerjakan skripsinya. Baginya mengarang atau membuat tulisan adalah pekerjaan tersulit dalam hidupnya.

Mengapa bisa demikian? Mungkin saja karena kebanyakan dari kita tidak terbiasa menulis. Idealnya kemampuan menulis harus sudah dilatih sudah sejak kecil.
Namun menurut Prof Ono Purbo sistem pendidikan di Indonesia tidak mendidik siswa untuk bisa mengungkapkan gagasan lewat tulisan atau omongan. Sekolah tidak pernah mengajari ngomong atau nulis. Guru hanya mendikte saja (Indo pos, 09/2-2008). Umumnya para penulis di Indonesia mengembangkan kemampuan menulis secara otodidak

Jika demikian bagaimanakah caranya agar kita terbiasa menulis?

Untuk belajar menulis, pertama sekali Anda harus menekankan pada diri Anda bahwa menulis tidak sulit. Terasa susah sebenarnya karena belum terampil saja. Seperti halnya orang belajar bahasa asing, awalnya sulit lama kelamaan kalau dilatih terus menerus akhir menjadi mahir juga.

Yang terpenting bagaimana membuat belajar menulis itu menjadi sesuatu yang menyenangkan. Tidak membuat stress apalagi bt.

Oleh sebab itu berdasarkan pengalaman saya ada beberapa tips untuk belajar menulis.

1. Mulailah dengan menuliskan pengalaman Anda. Akan lebih mudah menuliskan pengalaman melihat kucing kawin di dekat rumah daripada membuat tulisan berjudul Politik Indonesia. Menuliskan pengalaman sendiri bakal menjadi aktivitas yang menyenangkan. Dan saya yakin kita tidak akan kehabisan bahan jika menceritakan apa yang kita alami. Tuliskanlah semua hal-hal yang Anda lihat termasuk apa yang Anda rasakan, apakah marah, kesel, lucu. Gunakan kata Aku dalam tulisan tersebut.

2. Tidak perlu pusing dengan sistematika penulisan. Banyak orang yang mulai belajar menulis dengan kekhawatiran jika tulisannya jelek. Atau tulisannya kacau balau, tidak jelas strukturnya, dsb..dsb..nya. Saran saya, untuk sementara, tidak perlu pusing dengan hal itu. Anggap saja tulisan itu untuk diri Anda sendiri. Cobalah menikmati kesenangan membuat karya Anda yang orisinil. Saya jamin Anda akan merasa senang setelah menyelesaikan karya perdana Anda, meskipun hasilnya tidak sempurna. Karena menciptakan adalah pekerjaan yang menyenangkan.

3. Buatlah tulisan pendek. Bagi para pemula saya menyarankan untuk membuat tulisan pendek dulu. Untuk sementara jangan berharap muluk, misalnya membuat tulisan 20 lembar. Cobalah membuat tulisan ringan 1 lembar, kalau perlu dengan spasi double. Artinya biar Anda dapat segera memiliki sebuah karya. Dan terbukti Anda bisa menulis. Saya jamin Anda akan senang melihat karya Anda itu dapat diselesaikan tanpa membuat stress. Jika senang maka Anda akan ketagihan menulis. Kemampuan membuat tulisan panjang akan terbentuk dengan sendiri jika Anda sudah terbiasa menulis.

4. Tulislah kata atau kalimat yang terlintas dalam pikiran Anda sebagai kalimat pembuka. Hal tersulit bagi seorang pemula dalam membuat tulisan pembuka. Kira-kira, enaknya memulainya bagaimana, ya? Kalimat awal bagusnya bagaimana, ya? Intinya tuliskan saja kalimat yang ada dibenak Anda secara sembarang, jika tidak cocok nanti bisa dikoreksi. Biasanya setelah membuat kalimat pembuka pikiran kita akan lebih mudah mengembangkan ide-ide selanjutnya. Tidak percaya? Silahkan Anda buktikan sendiri.

5. Jika ingin membuat tulisan yang agak serius buatlah outline tulisan. Outline adalah garis-garis besar membuat struktur tulisan. Outline menuntun kita membuat satu bentuk tulisan (wp.netsains.com, 2007). Untuk membuat outline tuliskanlah apa saja yang muncul dalam pikiran Anda secara bebas terkait topik yang hendak Anda bahas. Termasuk hal-hal yang Anda rasa tidak relevan. Setelah itu kumpulkan data-data atau kutipan dari bahan-bahan tertulis yang terkait dengan tulisan Anda. Kemudian tuliskan pandangan Anda secara umum, misalnya “Premanisme tidak boleh dipelihara di republik Indonesia”. Setelah itu dukung pandangan tersebut dengan ide-ide, opini atau data-data yang telah Anda kumpulkan sebelumnya. Setelah itu rangkailah menjadi tulisan utuh.

6. Banyaklah membaca buku. Agar bisa menulis Anda harus sering membaca buku. Ada dua alasan membaca itu penting bagi penulis. Pertama buku dapat menjadi sumber pengembangan ide-ide baru. Kemudian Anda juga bakal menemukan banyak istilah-istilah atau kata-kata baru dan mengenal berbagai teknik penulisan. Inti Anda wajib membaca setiap hari.

Menulis itu tidak sulit. Syaratnya Anda harus belajar setiap hari dengan menulis dan menulis. Saya jamin jika anda rajin membuat tulisan lama kelamaan Anda dapat menulis dengan mudah. Dan tidak lagi menjadi pekerjaan tersulit dalam hidup Anda seperti yang dialami teman saya.

Wednesday 2 July 2008

BAWANG PUTIH, TONIK ALAMI BAGI IKAN KOI


Siapa sangka jika bawang putih dapat menjadi tonik untuk meningkatkan daya tahan tubuh ikan koi terhadap penyakit. Bawang putih sudah dikenal sebagai antibiotik alami untuk penyakit manusia. Namun juga dapat dimanfaatkan untuk pencegahan penyakit pada ikan hias khas kolam tersebut. Konon penggunaan bawang putih telah dilakukan oleh para pembudidaya tambak udang yang ada di lampung (TROBOS, 01 April 2007).

Bawang putih telah diketahui sebagai tanaman obat yang bisa menangkal/menyembuhkan banyak penyakit. Seperti halnya TBC, influenza, antidiabetes, menurunkan tekanan darah tinggi, mengobati luka bakar, rematik, mencegah keracunan hati, antikolesterol, dan sebagainya. Bahkan juga berkasiat mencegah penyakit kanker (www.kompas.com, 9 Juni 2008).

Sehingga masuk akal jika bawang putih juga dapat dijadikan sebagai antibiotik alami bagi hewan atau ikan. Bahan atau kandungan dalam bawang putih yang disebut allicin mampu secara efektif membunuh kuman atau bakteri. Disamping itu bawang putih juga mengandung sativine yang berfungsi mempercepat pertumbuhan sel dan jaringan.

KHV vs Bawang Putih
Salah satu penyakit koi yang cukup mematikan adalah Koi Herpes Virus (KHV). Penyakit ini bersifat akut dan ganas serta dapat menyebabkan kematian ikan secara massal dalam waktu yang relatif singkat.

Hendra, seorang pengemar koi berdomisili di Depok yang cukup dibuat pusing dengan kematian ikannya secara beruntun. Sebelum ikan-ikan peliharaannya mati hampir semuanya menunjukkan gejala-gejala yang sama. Hilang nafsu makan, produksi lendir berlebihan, terlihat luka borok maupun melepuh di permukaan tubuh serta iritasi sirip.

Ternyata ikan-ikan koinya mati akibat penyakit KHV yang disebabkan virus. Ironisnya penyakit ini belum ada obatnya dan penanggulangannya hanyalah dengan mencegah.

Untunglah, rekannya dari IPB kemudian menyarankannya menggunakan bawang putih untuk meningkatkan daya tahan ikan kesayangannya terhadap penyakit KHV. Maka iapun segera membuat formula pakan tonik buat koinya, dengan mencampurkan sari bawang putih pada makanan koinya.

Ternyata masukan tersebut terbukti ampuh. Alhasil ikannya tidak ada lagi yang mati. Malah tampak lebih sehat dari sebelumnya. Air kolam yang sebelumnya dipenuhi busa akibat lendir ikan yang sakit sudah kembali jernih .

Pembuatan Pakan anti KHV
Untuk membuat pembuatan pakan anti KHV pada dasarnya cukup mudah. Bawang putih yang telah dikupas, dicampur air kemudian diblender. Cairan yang dihasilkan disaring untuk memperoleh sari dan memisahkannya dari ampas.

Untuk takaran atau perbandingan bawang dengan air, berdasarkan hasil penelitian di IPB, idealnya adalah 50 gram/100 ml air sampai dengan 70 gram/100 ml. Jika melebihi ukuran tersebut dikhawatirkan formula ini tidak berkerja dengan efektif.

Setelah itu sari bawang tersebut disemprotkan ke pakan ikan kemudian dianginkan agar menyatu dengan pakan. Setelah kering maka pakan siap diberikan kepada ikan.

Pemberian pakan dapat dilakukan 2 kali sehari jika sudah ada ikan yang terkena sebelumnya. Namun untuk pencegahan cukup 1 kali seminggu. Meskipun demikian untuk frekuensi pemberian pakan ideal, sampai saat ini belum diketahui secara pasti. Namun para hobis bisa melakukan eksperimen, toh, penggunaan bawang putih tidak membahayakan bagi ikan.

Penggunaan pakan ini juga mampu meningkatkan daya tahan ikan terhadap penyakit lainnya. Cukup dengan biaya murah, antibiotik dan tonik alami dapat diracik dengan mudah dengan memanfaatkan bawah putih. Dan ikan koi peliharaan menjadi sehat terhindar dari penyakit.